Saturday 26 December 2009

Video cara membuat choco curl...alias coklat kruwel kruwel

Buat yang masih penasaran cara membuat choco curl, alias coklat mlungker mlungker yang seperti kuncup bunga, ini aku upload video cara membuatnya.

Video ini aku rekam pada saat ikut kursus cake international yang diadakan oleh NCC di Arvian Surabaya beberapa waktu yang lalu. Tangan cantik yang memeragakannya adalah tangan ibu Guru Riana.

Perhatikan cara menyerutnya ya. Gerakannya tidak terlalu ngotot tapi juga tidak terlalu lemas. Coklat blok yang dipakai harus memiliki suhu yang pas, tidak terlalu lunak (karena hasilnya akan tebal) atau terlalu keras (karena hasilnya akan pecah pecah). Kalau coklatnya sudah terlalu lunak, simpan sebentar di ruang ber AC. Setelah si kruwel jadi, bisa disimpan di kulkas untuk dipakai sewaktu waktu. Alat yang dipakai, dalam video ini Riana memakai alat yang benar, tapi kalau kita tidak punya bisa pakai alat pembuat cocktail yang dari plastik.




Untuk upload video ini aku sudah mendapat ijin dari bu Fatmah selaku pengajar ya...

Semoga bermanfaat buat teman teman semua.

Monday 21 December 2009

Our glass of life is full now...



As the Christmas time is only a few days away…
as the year approaches its end....
and as we are counting down to the new year…
let me take a little time to wish you all :

have the merriest Christmas
and the most prosperous new year in your lives, my friends.
enjoy your holiday,
be happy with your family and darling ones…
stay healthy,
stay tough,
don’t forget to say little vespers,
and thank Him for every single thing happened to you during this year,
He let our glass of life full with happiness, laughters, tears , pain, accomplishments, and failures
to teach us to still be grateful even things did not come out right as we expected,
for each dust falls on earth for a reason.

Thank you for being my friends, I’ll see you again next year.

Good bless you all.

Sup Thom Yam a la Keluarga Cinta



Minggu lalu adalah wedding anniversaryku. Seharusnya aku membuat makanan atau kue yang special, tapi rasanya nggak ada motivasi yang cukup kuat untuk aku mengeluarkan mixer, dan peralatan masak lain, mau nyentuh oven aja males. Maklum, sejak si mbak pergi, acara memasak setiap hari menjadi kewajiban buatku, dan, as usual, buat aku segala sesuatu yang sudah menjadi kewajiban menghilangkan separoh dari kenikmatan…hehe…maklum aku ini orang yang kadang masih angin anginan…kecuali kalau ngerjain pesanan dari orang lain, lho.... Kalau ini sih, apapun kondisinya tetap semangat.

Pok, suamiku yang aku tawarin makan keluar untuk memperingati hari besar kami juga nggak sempat, karena beban pekerjaan yang menumpuk. Alhasil weekend sebelumnya hanya ke Superindo, dengan tujuan yang belum jelas mau masak apa.
Sampai di sana, melihat ada udang yang besar besar dan segar, kerang batik,jamur merang dan sayur sayuran segar lainnya. Wis, langsung aku putuskan bikin soup Thom Yam dan Cap Cay aja. Kebetulan keluarga Bunda (yang wedding anniversarynya selisih 2 hari saja dari kami) juga akan datang dari Probolinggo ke Surabaya, dan mereka suka sekali dua jenis masakan ini.

Sebagai ganti cake, kami beli sukun Jogja yang enak banget dan dibumbui gurih trus digoreng aja..….wedding anniversary dengan hidangan seadanya deh.. Cinta yang berhari hari minta dibuatin black forest juga setuju kalau cakenya diganti sukun. Ah, anakku memang penuh pengertian....tau aja kalo Maknya lagi nggak mood :)




Nah, untuk sup Thom Yamnya, aku buat a la Keluarga Cinta aja, yang simpel tapi enak. Ini resepnya :

750 gr Udang besar, cuci bersih, sisihkan kepalanya
Kerang (kali ini aku pakai kerang batik) cuci bersih, sampai tidak ada pasirnya
Jamur merang, cuci bersih, potong potong bila perlu
500 gr Ayam, potong sesuai selera (yang enak sih bagian yang bertulang)
2 batang serai ambil bagian putihnya,memarkan, potong serong jangan terlalu kecil
3 sdm saus sambal botolan
3 butir jeruk nipis ambil airnya (boleh ditambah kalau ingin lebih asam)
4 lembar daun jeruk purut buang tulang daunnya
beberapa lembar daun ketumbar
5 sdm kecap ikan
2 sdm Kaldu ayam bubuk (chicken powder)
3 sdm Gula pasir
Cabe rawit utuh

Cara memasak :
  1. Rebus kerang, buang airnya, sisihkan
  2. Cuci bersih kepala udang, rebus dengan air sampai air berwarna merah, saring sambil dipenyet penyet, ambil airnya
  3. Rebus kembali air udang sampai mendidih, masukkan serai, daun jeruk purut, daun ketumbar, kaldu bubuk, kecap ikan dan semua bumbu bumbu. Masak sampai wangi dan berwarna merah, cicipi rasanya. Rasa sup Thom Yam harus wangi (karena serai, daun jeruk dan dauh ketumbar), manis, pedes dan asam (karena jeruk nipisnya) dan berkuah banyak. Kemarin hasil akhir supku, kuahnya +/- 1,5 liter.
  4. Masukkan ayam,masak sampai matang dan empuk.
  5. Tambahkan jamur merang dan cabe rawit.
  6. Terakhir masukkan kerang dan udangnya. Jangan memasak udang terlalu lama karena akan menciut alias mengecil :)
  7. Sajikan panas.
 


note :
Beberapa orang menambahkan fillet ikan kedalam sup ini, tapi aku nggak suka, soalnya gampang hancur :)
Ada juga yang menambahkan laos dan jahe, aku juga nggak suka, soalnya rasanya jadi seperti jamu, but it's all about taste, feel free to add or to omit

Macaroni Schotel untuk ultah Ulik & Henny



Pesanan ini dipakai untuk acara shared birthday treat antara Ulik dan Henny tanggal 15 December 2009 lalu di kantor. Mintanya loyang besar, soalnya seruangan banyak orang. Pesannya, yang banyak smoked beef, keju dan sosisnya..hehehe... kasihhhhh !!!.....buat kalian apa sih yang enggak..

Selamat ulang tahun, Gals...love you all..

Monday 7 December 2009

Donat untuk Cintaku



Sudah lama janji sama Cinta untuk membuatkan donat. Baru terlaksana hari Minggu kemarin. Biasanya aku buatin Cinta donat pakai resepnya Sisca Soewitomo, donat kentang NCC atau pakai resep roti empuknya bu Fat. Semuanya dia suka, karena donat memang kue favoritenya, dari bahan apa saja, pakai resep mana saja yang penting tengahnya bolong dan siraman coklatnya berlimpah limpah..hehehe...

Nah, untuk kali ini aku pengen nyoba resep donat a-la J-Co yang pakai bikin biang dulu. Kalau nggak salah sih ini resepnya Vivi Liong....mohon maaf kalau ternyata salah ya..karena aku search di internet dan resepnya sama semua tapi nggak ada sumber aslinya....m(- -)m.

Alasan kenapa aku niat banget nyobain yang a la J-Co, karena 2 minggu lalu, waktu aku ajak ke PTC (Pakuwon Trade Center) , Cinta minta dibeliin donat J-Co dan dari 6 potong yang aku beli, empat setengah potong masuk keperutnya yang endut, separo buat Babanya...sisain 1 buat Mamienya, itu juga karena Cinta nggak suka topping keju :). Dengan nyoba resep ini aku berharap, berangan,berandai, siapa tahu, barangkali..rasanya memang bisa mirip banget dengan J-Co biar nggak sering sering beli...alias cut cost gitu....

Ini resepnya ....yang aku buat kemarin hanya 1/4 resep, hasil jadinya 15 potong.

Bahan A:


- 850 gr tepung terigu cakra kembar/komachi

- 30 gram ragi instan

- 10 gr garam

- 600 ml air matang (suhu ruang aja)



Bahan B:

- 200 gr tepung terigu cakra kembar/komachi

- 10 gr garam

- 60 gr susu bubuk full cream

- 125 gr gula pasir

- 100 gr telur ayam(2 butir)

- 125 gr mentega putih/shortening



Cara Membuat

1. Uleni bahan A hingga rata lalu tutup dan istirahatkan selama 90 menit. Pakai tangan aja ya. Ini akan jadi biang donat. Jangan kuatir, bentuknya memang lengket banget.
2. Campur adonan A dengan bahan B lalu uleni hingga kalis selama 10 menit. Kalau ini aku pakai mixer...gak sanggup kalo pake tangan :D. Tutup plastik dan diamkan selama 15 menit.
3. Taburi meja dengan terigu yang banyak. Gilas tipis adonan setebal kurang lebih 1 cm, diamkan 10 menit lalu cetak dengan cetakan bentuk donat, diamkan lagi selama 10 menit
4. Goreng donat dalam minyak padat dengan api kecil saja hingga berwarna kuning kecokelatan, angkat dan tiriskan - aku goreng pakai minyak biasa
5. Setelah dingin, beri topping sesuai selera.
 
Agak susah membentuk adonannya karena lengket banget. Dan karena aku nggak sabaran, jadi bentuknya agak mecotot gitu deh...
 
Setelah digoreng, bentuknya memang bisa dibilang mirip J-Co, tipis, lembut dan agak kapes kapes....tapi kalau soal rasa, jujur aku bilang nggak mirip sama sekali. Bukannya nggak enak...enak sih, cuma nggak mirip rasanya J-Co, wangi khasnya itu loh yang nggak ada. Mungkin musti ditambah flavour apa gitu... atau menggorengnya kudu pakai minyak padat sesuai resep. Padahal minyak padat katanya nggak baik buat kesehatan....hmm....jadi bingung...
 
Anyway, Cinta seneng banget sama donat buatanku ini. Seperti biasa toppingnya DCC yang banyak. Aku makan yang pakai taburan gula donat aja.


Pastel tutup pesanan Nina




Jumat sore nggarap pesanan pastel tutupnya Nina yang diorder online. Nina minta pastel tutup dengan rasa original (maksudnya nggak pakai keju :D)

Pesanannya diambil di rumahku....yang ternyata menurut Nina agak susah ketemu karena nggak ada nomornya...hihih....sebenarnya ada sih nomor rumahnya, cuma di teras yang lampunya kurang terang. Sorry kalau kerepotan ya, Nin.

Terimakasih Nina, semoga Nina sekeluarga menikmati pastel tutupnya...


Buah Tempayang ampuh untuk panas dalam...



Sekali kali posting resep obat, ah... :)

Ini adalah buah tempayang yang kadang disebut juga tempoyang, merpayang, kembang semangkok batu, atau kalau di toko obat China diberi nama beng ta hai (phung tha lai).

Bentuknya seperti buah melinjo tapi sudah dikeringkan.

Aku lebih suka menyebutnya beng ta hai. Fungsi beng ta hai yang terutama adalah menyembuhkan panas dalam, sakit tenggorokan dan batuk. Namun konon kabarnya juga bisa menyembuhkan sakit ambeien.

Cara mengkonsumsinya, ambil 4 - 5 butir beng ta hai,cuci sebentar agar pasir dan kotoran hilang lalu sedu / rendam dengan 1 gelas air mendidih, biarkan dia mekar. Air akan berwarna kecoklatan.





Setelah beng ta hai mekar sempurna, minum airnya. Minum 3 kali sehari. Biasanya kalau sakit tenggorokan atau sariawan yang nggak parah parah banget, 2 kali minum saja sudah sembuh total.



Gambar di atas adalah beng ta hai yang sudah mekar (dan siap untuk dibuang :D), bentuknya seperti jelly dengan biji di tengahnya. Rasa airnya akan seperti air tanah, tapi beneran, ampuh banget...kalau terpaksa boleh di tambah sedikit madu. Ingat ya, setiap kali mau minum, pakai beng ta hai yang masih baru, bukan yang sudah mekar.

Terakhir beli harganya Rp 90,000/500 gram di Ban Seng Tong Surabaya. Aku biasa nyetok di rumah, karena bentuknya kering jadi tahan lama.