Friday, 27 March 2009

Oleh oleh dari Semarang...



lunpia Semarang asli



Libur hari raya Nyepi kemarin (26 Maret 2009), Mamie dan teman temannya datang dari Semarang ke Surabaya. Yang aku tunggu tunggu, selain orangnya (Mamie) tentu saja oleh olehnya. Dan, berdasarkan pesanan, kemarin Mamie bawain Lunpia Semarang, Ayam goreng Kalasan Dr. Cipto, arem arem dan petis tahu isi. So, sore sore kami sekeluarga berangkat ketemuan sama Mamie. Yang pertama dilakukan oleh Ibundaku tercinta ini waktu ketemu adalah menjelaskan treatment yang harus dilakukan pada oleh oleh dari Semarang. Petis harus disimpan dikulkas, lumpia kalau belum dimakan simpan dikukas, ayam kalau mau dihangatkan musti digoreng dengan cara gini gitu, arem aremnya jangan sampai gini gitu....halahhh...khas Mamieku, bukan nanyain kisah hidup anaknya selama hidup diperantauan...qiqiqiqi....

Lunpia Semarang langganan keluarga kami adalah Lunpia Mataram, jualannya pagi sampai siang di depan toko roti Sanitas, jalan Mataram. Sepanjang jalan Mataram, ada banyaaaaaaaaaaak sekali penjual yang mengatas namakan 'Depan Toko Roti Sanitas', tapi menurut aku, yang ini yang enak :




Walaupun kadang ada rasa sangit karena sedikit gosong, tapi bisa dimaafkan dengan taste lunpia secara keseluruhan. Pelengkapnya adalah saus kanji yang kentaaaaal sekali, dengan rasa gula jawa dan bawang putih, daun bawang, acar timun dan tidak ketinggalan cabe rawit hijau yang, walaupun kecil tapi puedesnya mantap. Mungkin cabe rawit ini yang menjadi acuan peribahasa 'kecil kecil cabe rawit', karena kalau cabe rawitnya Surabaya, warna hijaunya hijau muda, walaupun gedha, nggak pedes :D


Lunpia Semarang ada yang basah (tidak digoreng) dan goreng. Kalau mau dimakan langsung, enak beli yang basah, karena kulitnya lembut. Kalau dibawa bepergian nggak terlalu lama, mending beli yang basah, ntar kalau mau digoreng lagi sebentar. Kalau beli yang goreng, walaupun enak sekali karena kulitnya renyah, tapi kalau dimakan agak agak nanti atau dibawa pergi jauh, jadi melempem, kalau digoreng ulang minyaknya jadi banyak.


lunpia & its condiment


Untuk isinya, rebung dirajang halus trus dimasak dengan bawang putih, ebi halus, udang, telur (scrambled egg) dan kecap manis. Istimewanya, rebungnya tidak bau pesing. Harga perbijinya sekitar Rp 6,000 - 7,000. Malah di Semarang ada yang sebiji Rp 10,000 (Lunpia Amoy). Bedanya, lunpia Amoy lebih montok, banyak isiannya...kalau aku pribadi seneng yang isinya sedang sedang aja, biar kulitnya tetap terasa karena kulitnya itu yang jadi ciri khas lunpia Semarang.




Trus ayam goreng Kalasan Dr Cipto. Ini favorite keluarga sejak dulu. Rasanya gurih, daging ayamnya lembut dan tidak manis, beda dengan ayam kalasan yang ada di Solo atau Jogja yang cenderung manis karena gula jawa. Nggak tau resepnya apa nih...tapi kalau lama nggak makan, rasanya kangen banget sama ayam yang seekor (tanpa jerohan) lebih dari Rp 90,000 (@#$!) ini. Sambalnya juga mantap, pedasssssssss polll........




ayam Kalasan Dr Cipto


Nah, yang ini arem aremnya. Sepintas biasa aja, seperti arem arem di semua daerah di Jawa Tengah, tapi yang Mamie bawa ini ada lapisan dadar tipisnya, sepertinya sih campuran telur dan santan kental...rasanya bener bener gurih. Isinya ayam pedas.





Tiap bungkus diberi plastik pembungkus lagi, jadi rapi penampilannya.





Sebagai buah tangan untuk Mamie cs dan keluarga besar Pastor Samuel, my beloved brother, aku buatin pastel tutup, sambil promosi, siapa tahu kapan kapan Samuel perlu kirim kirim untuk koleganya biar pesen di adiknya ini...heheh...





Jam 20:30. lagi asyik chit chat sama Mamie dapat telpon dari Deasy, pesen snack buat Jumat pagi. Jenisnya terserah...lha berhubung pesannya sudah malam, dan aku tidak punya stok bahan selain telur,coklat, tepung, kornet, sedikit wortel dan macaroni di rumah, akhirnya aku tawarin Muffin Coklat dan Macaroni Schotel aja..dan Deasypun sepakat... yo wis....pulang ketemuan sama Mamie mbuat muffin, trus lanjut tadi pagi mbuat Macaroninya.




muffin coklat buat meetingnya Deasy




plus macaroni schotel

Textured Chocolate Sheet - Arabesque




Ini lho yang namanya cetakan cokelat dengan motif Arabesque...

Aku dapat nitip temen milis NCC, Devi Susanti harganya Rp 40,000 per sheet. Pakainya, coklat dilelehkan trus dituang ke atas cetakan, dirapikan dengan scrapper. Kalau coklat sudah beku, dikletek trus dipotong potong buat decorating cake. Lembarannya ukuran 25cm x 35cm. Bisa dibuat untuk 2 warna coklat. Konon, (karena aku sendiri belum pernah pakai) bisa dipakai berulang kali asal treatmentnya benar.






Tuesday, 24 March 2009

American Risoles & Fruit Pie pesanan NNN

Amris (American Risoles) buatanku yang pertama
Aku tuh berterimakasih sekali sama Tuhan Yesus karena surrounded oleh teman teman yang sangat baik dan supportive, walaupun tiap ketemu saling cela menyela tapi care to each other. Kami, the Pleks, berteman selama belasan tahun, malah sama NNN hampir 24 tahun, sejak kami kuliah di UKSW Salatiga. Nah, sejak mereka tahu kalau aku lagi merintis (ulang) Depot Kidung Cinta **sejak tragedi Alfa Rungkut beberapa tahun yang lalu..qiqiqiqi...**, mereka bergantian memberi aku kesempatan untuk berdagang kue. Mereka tahu dan memang aku cerita bahwa rata rata snack dan makanan yang aku bikin sekarang ini masih dalam taraf pembelajaran, alias baru pertama kali bikin, tapi they trusted me.
Thank you, girls, you realy are the best deh... m(- -)m
Setelah bikin klappertart kemarin dulu, kali ini NNN ngasih kesempatan aku belajar dan jualan American Risoles. Resepnya comot sana comot sini, tapi benang merahnya ada di resepnya bu Fatmah Bahalwan, NCC.

Semalem habis belanja bahan di Giant, aku bikin kulit risolesnya...trus diisi dan dipanir trus simpen kulkas. Lanjut dengan membuat kulitnya fruit pie ditemenin dan dibantuin Pok (baru sekali ini Pok pegang garpu untuk ngelubangi dasar kulit pie. Dasar orang tehnik, semua lobang dibuat simetris..heheh....thanks, Du..) Kemarin sore sempat tanya saus Mustard sama Vivi Liong, tapi karena waktunya sudah mepet, nggak keburu dibuat. Thanks anyway ya, Vi...ntar sore aku mau bikin. Sudah dari lamaaaaaaaaa banget kepengen bikin saus ini soale.

Jam 2:30 pagi semua beres, tinggal ngisi fruit tart dan menggoreng. Tidur 2 jam, bangun lanjutin lagi. Jam 7:30 pas selesai semua. Ambil 2 potong Amris, kasih Pok buat sarapan. Katanya enak...malah minta tambah lagi...heheh...jangan sekarang, Pak...ntar aja kalau ada yang reject dari wajan ya. Nggak tau kenapa, pokoknya kalau Pok sudah bilang enak, aku tuh legaaaaaaaa banget. Mungkin karena seleranya agak agak 'sulit', jadi kalau dia cocok, bisa dikatakan orang lain juga cocok.

Berangkat kerja, bawa spare 2 Amris dan 2 risoles yang diisi ayam,keju, jamur buat sarapan dan tester NNN. NNN cuma nyobain yang isi ayam keju jamur, nggak mau yang Amris karena ada kejunya..dia gak doyan. Kata NNN juga enak. Puji Tuhan...

Nah, aku sendiri baru makan Amris buatanku di kantor...adakno memang wuenak tenan... pantesan Pok minta tambah :D


amris spare buat sarapan + secangkir besar teh panas..


dadar kulit amris, walaupun tipis tapi lentur dan tidak mudah sobek

Oh iya, soal kulit...semalem di Giant aku beli wajan telfon ukuran 12cm (secara di resep kata bu Fat pakai wajan diameter 12cm ternyata waktu dicoba hasilnya terlalu mungil..susah buat tanganku yang 'jempol semua' ini untuk membungkus isinya :D. Walhasil, pakai wajan teflon 18cm yang di rumah aja. Sempat kuatir juga, kok adonannya rasanya cairrrr banget...tapi wis, dengan menyebut nama Tuhan, terusin aja. Ternyata hasilnya pas dan cantik.



telur rebus dan smoke beef buat isian, masih ditambah keju dan sedikit mayo


goreng bentar... asal kuning kecoklatan aja...

siap deh...


ini fruit pienya


Selesai sudah order dadakan dari NNN ini dengan memuaskan. Sekarang tinggal tekluk tekluk ngantuk...oooooaaaahhhhmmmmm......masih jam 10:42 loh padahal...masih jauh dari jam 17:30..hihih...tapi hati senang..

Thanks ya my half sister, NNN..kenapa nggak bilang kalau yang meeting dan makan snack ini bule bule? Pantes aja ditawarin snack yang makannya repot kamu reject ya..heheh

Monday, 23 March 2009

Pennylane Brownies NCC






Walaupun sudah sering membuat Brownies Panggang,baik untuk dimakan sendiri maupun dijual, dengan resep Blueband, belum afdol rasanya kalau belum nyoba mbuat Pennylane Brownies yang ada di buku NCC dan rame dibicarakan di Milis NCC. Aku sudah baca berkali kali cara membuat dan resepnya, rasanya sih nggak terlalu sulit.

Minggu kemarin akhirnya aku coba buat. Dan memang mudah membuatnya. Nggak perlu mixer, telur dan gula cukup dikocok pakai kocokan manual aja, karena ternyata (kata yang sudah nyobain) kalau dikocok pakai mixer rasanya jadi mekar seperti bolu.
Setelah matang dan dingin, aku kasih DCC leleh. DCCnya agak banyak, karena Cinta dan Bapaknya adalah Chocolate Monsters.. :)


Pennylane Brownies belum dikasih topping coklat. 1 Resep jadi 2 loyang.


Resepnya ada dibuku ini :



Untuk campuran adonan, aku kasih almond slices, karena berdasarkan pengalamanku kemarin kemarin, kenari kalau dipakai bikin kue rasanya kok agak agak gimanaaaaa gitu. Ternyata pilihan pakai almond slices ini memuaskan. Rasanya renyah. Pakai chocolate chip juga. Gulanya aku kurangin dikit biar nggak terlalu manis.




Pennylane Brownies, the inside




Pulang berenang, Cinta buru buru menghabiskan nasinya supaya boleh maem Brownies...and she loves it. Pok juga suka, terutama bagian atasnya yang renyah dan banyak coklatnya..bener bener Chocolate Moster..hihih...




pertama masih malu malu, yang dimaem remah remahnya dulu....



trus browniesnya...

trus minta lagi...sepotong nggak pernah cukup...


Note :
1. Resep Pennylane Brownies ini aslinya punya mbak Riana
2. kalau buat dijual, Pennylane Brownies lebih menguntungkan daripada Browniesnya Blueband, karena yang ini pakai coklat bubuk dan minyak goreng. Yang Blueband pakai DCC dan Margarine.

Friday, 20 March 2009

Klappertaart & snack untuk meeting pesanan Industrial Relation Department



Hari ini dapat pesanan snack untuk 2 kali meeting dari Industrial Relation Department. Yang pagi mintanya pudding lapis tape ketan hijau (lagi) dan Quiche Lorraine (lagi juga). Siang fruit pie dan Klapertart. Biar yang nganter snack dari rumah nggak bolak balik , semuanya aku bawa tadi pagi, trus titip di kulkasnya Pantry. Kebetulan snack yang untuk siang memang harus dikonsumsi dalam keadaan dingin. Praktis, dan ekonomis... :D




Dan ini untuk pertama kalinya aku bikin Klapertart, pakai resep Wilton yang ditulis Alm. mbak Ruri NCC. Ternyata beda sama Klapertart yang selama ini sering aku makan. Yang punya Wiltonnya mbak Ruri lebih lengket lengket dan menurut aku agak terlalu manis. Tapi kalau dimakan dalam keadaan dingin, manisnya agak berkurang dikiiiit... Yang jelas rasanya memang mantap..tap..tap.. Dan next time kalau bikin lagi kayaknya harus dikurangin gulanya.


Karena takut kalau dibuat subuh tadi nggak keburu, klapertartnya dibuat semalem, aku sempat kuatir aja kalau pagi pagi kempes, terus tanya di milis NCC, dijawab oleh ibu Fat dan teman teman bahwa tidak akan kempes dan memang harus dalam keadaan dingin, which means memang harus disimpan dikulkas. Ternyata memang bener semalaman dikulkas...nggak kempes blas.



hiasan fruit pie sengaja dibuat pakai buah yang beda beda, ada kiwi, strawberry, anggur hijau seedless dan jeruk mandarin.




ditata di Pantry sebelum dihidangkan


Quiche Lorraine dan Pudding lapis tape ketan hijaunya nggak di photo...karena meetingnya di gedung lain, snacknya juga dikirim kesana....lagian sudah punya banyak photo pudding, takut bosen...ntar aja kalau ada pesanan pudding jenis lain :D

Terimakasih bu Deasy, IR atas pesanannya...dan terimakasih atas kepercayaan
dan kesempatan belajar yang diberikan kepada kami sekeluarga...**halahhhh, lebay..kakakakak**

Klappertart Wilton a la Alm. mbak Ruri NCC


Klappertart ini pakai resep klappertart Wilton, yang nulis di Web NCC adalah Alm. mbak Ruri.

Waktu mbak Ruri masih aktif di NCC sampai wafatnya, aku belum join NCC...jadi baru tahu tentang beliau setelah baca baca archievenya. Rupanya klappertart mbak Ruri ini jadi trademark beliau. Kemarin kemarin nyari resep ini dari blognya temen temen...dan, kok ya semuanya sama..qiqiqi...ya iyalah, namanya juga dari satu sumber ya.. Ya wis, ini resepnya :


1 liter fresh milk
250 gr gula pasir
50 gr tepung terigu
50 gr maizena
50 gr tepung custard
6 btr kuning telur
150 gr mentega
2 btr kelapa muda
100 gr kenari panggang cincang
kayu manis bubuk
kismis, rendam dengan air panas, peras, rendam dalam rhum dan bubuhi kayu manis bubuk


Topping :

6 putih telur
4 sdm gula
2 sdm terigu
kenari panggang cincang
bubuk kayu manis

Cara membuat :

Campur terigu, maizena, custard powder, cairkan dengan 200 ml susu
Rebus 800cc susu dengan gula sampai mendidih
Masukkan campuran tepung, aduk sampai matang
Angkat dari api, masukkan mentega, aduk rata
Masukkan kuning telur satu satu sambil diaduk rata
Masukkan kenari panggang & kelapa muda, aduk rata




Tuang kedalam loyang sampai 3/4 penuh



si genduk cilik ikutan mbantu Mamie.. :D



Oven secara au bain marrie selama 15 menit


Sambil menunggu, kocok putih telur sambil diberi gula pasir sedikit sedikit sampai kaku
Masukkan terigu aduk rata




Semprotkan diatas adonan klappertart, beri kayu manis bubuk dan kismis
Panggang lagi sampai matang (kekuning kuningan)



Sajikan dingin.

Pudding coklat dari lapis Surabaya


Pudding ini idenya dari (kalau gak salah) Kreasi pudding Primarasa. Tapi membuatnya ala Keluarga Cinta saja. Yang dibutuhkan hanya pudding susu coklat biasa dan lapis Surabaya. Di cetak pakai cetakan berbentuk segitiga. Lapis Surabaya diletakkan di kanan kiri cetakan trus dituangin puddingnya. Rasanya...ya enak lah...dimakan sendiri sendiri aja sudah enak, apalagi digabung.
Tadinya mau dilaporin di Pudding Week NCC, tapi nggak jadi...soalnya waktu motong LapSurnya nggak rapi, jadi agak elek, walaupun rasanya 'nyaman' kata orang Madura alias enak...mau buat lagi, males..gak sanggup 'mbuat LapSurnya lagi itu loh.... Jadi resep ini hanya akan terulang kalau aku punya LapSur sisa... :D

Friday, 13 March 2009

Quiche Lorraine dan Pudding Tape Ketan Hijau pesanan Yuni




Belasan tahun yang lalu, ada sebuah tempat di Tunjungan Plaza (TP) yang menjual aneka quiche yang enaaaaaaaaaaak banget. Kulit pienya fragile, fillingnya creamy dan lezat. Yang aku ingat adalah yang mengandung bayam dan smoke beef. Waktu itu aku walau sering makan (kalau lagi jalan sama Etty temenku jalan at that time) tapi nggak pernah kepikiran untuk nyari resepnya dan buat sendiri, maklum masih anak kost.

Nah, waktu join NCC, aku sempat browse resep resepnya dan nemu resep quiche lorraine. Masih nggak PD untuk mbuat, takutnya nggak ada orang rumah yang suka (seperti waktu bikin cheese cake kapan hari), jadi resepnya hanya di print dan di file aja.

Akhir akhir ini, karena sering bikin fruit pie, aku kepikiran kenapa nggak nyoba bikin quiche, kan pasti cara buatnya nggak jauh jauh beda. Tinggal skip gulanya aja. Tapi masih belum bisa membayangkan bagaimana membuat fillingnya. Aku pernah beli buku Quiche dan Pie, trus browsing juga resep2 quiche, tapi kok nggak ada yang sama..sempat bingung juga mana yang benar. Kalau Pok sih menasehatkan, kalau bingung bikin aja resep sendiri, nyoba nyoba sendiri maksudnya.

Kesempatan baru datang waktu kemarin Yuni temen sekantor, pesen snack asin dan manis untuk meetingnya hari ini. Aku tawarinlah Quiche Lorraine. Dia tanya enak gak…aku bilang jujur, aku gak tau karena baru pertama kali buat dan niatnya juga sambil pengen belajar…eh, dia took the risk. OK, katanya.

Ya wis, akhirnya setelah tanya tanya sama bu Fatmah, semalam aku bikin kulitnya dan tadi pagi bikin fillingnya. Pesan bu Fatmah, bayamnya nggak boleh diganti. Oh, OK....tapi tadi bayamnya aku rebus dulu sebentar trus diperas dan dicincang kasar, ditaruh didasar pie.







Begitu keluar dari oven langsung aku dan Pok nyobain. Ternyata…enak banget saudara !!. Malah Pok sempat makan 2 sekaligus….dan sambil mengangguk angguk nikmat, dia bilang enak…aduh…leganya. Sampai di kantor, Ningyum, mbak Dayak (yang aku kasih tester), Yuni,dan Ar juga bilang enak banget. Bahkan Mr. Phang yang sempat aku bawain 2 pieces langsung dimakan dan bilang ‘Damn good. Very very good….!!’ Berarti enaknya universal beneran nih, soalnya beliau selalu jujur soal taste. .

Nah, untuk resepnya aku share disini :

Quiche Lorraine
:: Penulis : Fatmah Bahalwan

Bahan kulit:


350 gr tepung terigu protein sedang - Segitiga
200 gr mentega
3 btr kuning telur
100 ml air es


Bahan isi:

450 gr jamur kaleng
100 gr bayam
100 gr bawang bombay
125 gr keju parut 250 gr sosis, iris tipis


Bahan saus:
1 ltr susu
10 btr kuning telur
1 sdt garam
¼ sdt lada halus
¼ sdt pala bubuk

Cara membuatnya:


Aduk tepung terigu, telur dan mentega hingga berbutir-butir, tuangi air es sedikit demi sedikit, uleni, bulatkan. Gilas, cetak dalam cetakan pie.

Saus : aduk semua bahan menjadi satu.

Isi pie dengan bahan isi yang telah diiris halus. Tuangi saus. Oven hingga matang.

Untuk resep kulit pie, aku njiplak resepnya bu Fatmah plek…Tapi untuk fillingnya aku modif sedikit.


Kulit pie siap diisi

.


adonan filling quiche


Quick melt Kraft


Trus dikasih garnish seiris cabe merah.


sajikan dengan saus sambal



Mantap ! Kapan kapan mau bikin untuk dimakan sendiri yang ukuran cetakan pienya lebih besar, ah...





Pudding tape ketan hijau - pesanan lainnya,
perpaduan manisnya pudding, asemnya tape, gurih santan

Dan peserta meetingnya ternyata juga suka, jadi semua yang disajikan habis disantap, padahal Yuni berharap ada yang nggak suka, jadi ada sisa....heheh...gak papa Yun, next time pesen lagi aja...dan ntar kita coba bikin yang pakai isian smoke beef ya. And thank you for throwing order to Depot Kidung Cinta :D

Sukun Jogja

disebut sukun Jogja, karena di Jogja banyaaaaaaaaaak banget..


Pernah nggak makan sukun, tapi sukunnya yang warnanya kuning seperti di atas? Enak banget rasanya ya...dagingnya manis dan lembut.
Kalau di Surabaya, sukun kuning ini adanya hanya di super market tertentu dan adanya hanya waktu waktu tertentu saja. Yang ada di pasar adalah yang warna hijau dan sukun Madura yang sudah dikukus, yang..menurut aku nggak enak rasanya kalau digoreng (apalagi dimakan gitu aja..hihih)
Waktu aku masih tinggal di Semarang, gampang nyari sukun jenis ini. Tapi, di Jogja ternyata sukun ini berlimpah limpah. Di Malioboro banyak banget. Harganyapun dihitung perbuah, bukan per gram seperti di super market. Dan murah pula, hanya sekitar Rp 5000 - 6,500. Kalau di super market, sekilo Rp 10,000an padahal 1 biji bisa lebih dari 1 kg. Saking serumah seneng sama sukun, kalau tau ada teman yang jalan ke Jogja bawa kendaraan sendiri pasti aku titipin untuk beli.
Setiap musim hujan seperti sekarang ini Pok dan Cinta ngarep ngarep camilan sukun goreng...jadi kemarin, waktu kami blanja ke Superindo dan lihat ada sukun Jogja bagus bagus, langsung beli 4..soalnya jarang jarang nemu sih...dan di rumah ada 2 mbak dan 1 pak tukang yang ternyata juga suka sama sukun Jogja :D
Sukun kuning ini, enak kalau direndam dengan bumbu garam, kunir & ketumbar yang dihaluskan, trus diberi air secukupnya dan biarkan semalaman dikulkas (tapi jangan terlalu lama juga disimpannya karena warnanya jadi merah). Kalau mau makan tinggal di goreng. Di rumahku, Pok dan Cinta sukanya diirisnya tipis tipis jadi waktu digoreng agak agak crispy, tapi kalau di rumah Mamie di Semarang dibuat agak tebal, lebih kerasa empuknya. Sama enaknya, tergantung selera saja.

Tuesday, 10 March 2009

Bahaya Plastic & arti simbol daur ulang

Seringkali kita melihat simbol daur ulang pada plastik, baik botol minuman, pembungkus maupun tempat makanan. Simbol-simbol tersebut menyatakan bahan plastik yang digunakan.


Secara umum ada 7 macam simbol yang dipakai dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selain berguna, ada pula bahan yang berpotensi membahayakan kesehatan jika kita salah dalam pemakaiannya. Beberapa bahan ada yang tidak aman jika digunakan untuk makanan, ada juga yang hanya boleh digunakan sekali saja.

Untuk itu sebelum memilih wadah makanan dari plastik, perhatikan lebih dulu simbol daur ulang yang umumnya ada di bagian bawah, untuk kesehatan kita bersama.

&
HMS - Safety & environment Bulletin Board





Number 1 PlasticsPET or PETE (polyethylene terephthalate) Found in: Soft drink, water and beer bottles; mouthwash bottles; peanut butter containers; salad dressing and vegetable oil containers; ovenable food trays.Recycling: Picked up through most curbside recycling programs.Recycled into: Polar fleece, fiber, tote bags, furniture, carpet, paneling, straps, (occasionally) new containers PET plastic is the most common for single-use bottled beverages, because it is inexpensive, lightweight and easy to recycle. It poses low risk of leaching breakdown products. Recycling rates remain relatively low (around 20%), though the material is in high demand by remanufacturers. (Plastik nomor 1 - PET atau PETE - polyuretane terephtalene - biasa dipakai untuk botol bening/transparan seperti botol air mineral dan minuman ringan. Botol ini direkomensasikan untuk sekali pakai, jangan mengisinya dengan air hangat atau panas)




Number 2 Plastics HDPE (high density polyethylene) Found in: Milk jugs, juice bottles; bleach, detergent and household cleaner bottles; shampoo bottles; some trash and shopping bags; motor oil bottles; butter and yogurt tubs; cereal box linersRecycling: Picked up through most curbside recycling programs, although some allow only those containers with necks.Recycled into: Laundry detergent bottles, oil bottles, pens, recycling containers, floor tile, drainage pipe, lumber, benches, doghouses, picnic tables, fencing HDPE is a versatile plastic with many uses, especially for packaging. It carries low risk of leaching and is readily recyclable into many goods. (Plastik nomor 2 - HDPE - high density polithylene - umum berupa botol berwarna putih susu dan digunakan untuk botol susu, minyak pelumas dan shampoo. Botol dari bahan ini juga direkomedasikan untuk sekali pakai)






Number 3 : PlasticsV (Vinyl) or PVC Found in: Window cleaner and detergent bottles, shampoo bottles, cooking oil bottles, clear food packaging, wire jacketing, medical equipment, siding, windows, pipingRecycling: Rarely recycled; accepted by some plastic lumber makers. Recycled into: Decks, paneling, mudflaps, roadway gutters, flooring, cables, speed bumps, mats
PVC is tough and weathers well, so it is commonly used for piping, siding and similar applications. PVC contains chlorine, so its manufacture can release highly dangerous dioxins. If you must cook with PVC, don't let the plastic touch food. Also never burn PVC, because it releases toxins. (plastik nomor 3 - V atau PVC - polyvinyl chloride - biasa digunakan untuk pipa, plastik pembungkus dan botol cairan pembersih kaca. Hindari plastik jenis ini bersentuhan dengan makanan. Jangan membakar plastik jenis ini karena dapat menimbulkan racun. Bahan ini sulit di daur ulang)



Number 4 : Plastics LDPE (low density polyethylene) Found in: Squeezable bottles; bread, frozen food, dry cleaning and shopping bags; tote bags; clothing; furniture; carpet Recycling: LDPE is not often recycled through curbside programs, but some communities will accept it. Plastic shopping bags can be returned to many stores for recycling.Recycled into: Trash can liners and cans, compost bins, shipping envelopes, paneling, lumber, landscaping ties, floor tile
LDPE is a flexible plastic with many applications. Historically it has not been accepted through most American curbside recycling programs, but more and more communities are starting to accept it. (plastik nomor 4 - LDPE - low density polyethylene - biasa digunakan untuk plastik pembungkus makanan dan botol botol yang lembek. Bahan ini fleksibel dan kuat, baik untuk makanan)




Number 5 : Plastics PP (polypropylene) Found in: Some yogurt containers, syrup bottles, ketchup bottles, caps, straws, medicine bottles Recycling: Number 5 plastics can be recycled through some curbside programs. Recycled into: Signal lights, battery cables, brooms, brushes, auto battery cases, ice scrapers, landscape borders, bicycle racks, rakes, bins, pallets, trays
Polypropylene has a high melting point, and so is often chosen for containers that must accept hot liquid. It is gradually becoming more accepted by recyclers. (Plastik nomor 5 - PP -polyprophylene - adalah plastik yang paling baik untuk kontak dengan makanan dan minuman. Cirinya transparan tapi tidak bening)



Number 6 : Plastics PS (polystyrene) Found in: Disposable plates and cups, meat trays, egg cartons, carry-out containers, aspirin bottles, compact disc cases Recycling: Number 6 plastics can be recycled through some curbside programs.Recycled into: Insulation, light switch plates, egg cartons, vents, rulers, foam packing, carry-out containers
Polystyrene can be made into rigid or foam products -- in the latter case it is popularly known as the trademark Styrofoam. Evidence suggests polystyrene can leach potential toxins into foods. The material was long on environmentalists' hit lists for dispersing widely across the landscape, and for being notoriously difficult to recycle. Most places still don't accept it, though it is gradually gaining traction. (Plastik nomor 6 - PS - polystryne - biasa dipakai untuk tempat makanan styrofoam dan tempat minuman sekali pakai. Bahan ini bisa membocorkan bahan styrine yang berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Beberapa negara sudah melarang pemakaian bahan ini untuk tempat makanan)



Number 7 : Plastics Miscellaneous Found in: Three- and five-gallon water bottles, 'bullet-proof' materials, sunglasses, DVDs, iPod and computer cases, signs and displays, certain food containers, nylon Recycling: Number 7 plastics have traditionally not been recycled, though some curbside programs now take them.Recycled into: Plastic lumber, custom-made products
A wide variety of plastic resins that don't fit into the previous categories are lumped into number 7. A few are even made from plants (polyactide) and are compostable. Polycarbonate is number 7, and is the hard plastic that has parents worried these days, after studies have shown it can leach potential hormone disruptors. (Plastik nomor 7 - OTHER - lain lain, dapat berupa polycarbonate yang merupakan plastik keras. Bahan ini dapat mengeluarkan Bisphenol-A ke dalam makanan dan dapat merusak sistem hormon)