Thursday, 29 October 2009

Matoa a.k.a Pometia pinnata a.k.a fijian longan a.k.a. kasai.



Aku sering lihat buah ini di toko buah dan SPM langganan. Aku tau namanya Matoa tapi tidak pernah tertarik untuk mencoba. Penampilannya kurang menarik sih :)

Baru tertarik beli waktu baca status Ophoeng  di FB. Ophoeng membahas soal tanaman Matoa yang tumbuh di rumahnya. Waktu lihat di Superindo, aku tanya penjualnya, katanya rasanya seperti kelengkeng. Wah...kalo kelengkeng sih kami serumah suka, terutama Cinta, pikirku. Ya wis, aku beli sekotak. Beli kelengkeng juga waktu itu.

Sampai rumah, penasaran, langsung aku kupas. Kulitnya keras. Aku makan sebutir. Haduuuuh....rasanya kok aneh gini? Bentuk dalamnya sih mirip banget dengan kelengkeng.



Tapi lebih berlendir dan tipis dagingnya. Lebih mirip lechy kalau aku bilang...cuma masih enakan lechy ada asem asem segernya. Matoa hanya manis saja.



bisa bedain, mana kelengkeng, mana Matoa ? :D


Balik ke FB, aku cerita ke Ophoeng kalo rasanya jauhhhhh dari kelengkeng. Jauh lebih tidak enak, maksudku. Tapi kata Ophoeng, mungkin yang aku beli bukan yang kualitas bagus karena sebagian orang bilang lebih enak dari kelengkeng. Hmm....could be.

Waktu ke toko buah Tjwan Bo, memang ada Matoa yang besar besar dan kulitnya berwarna merah tua rata. Tapi untuk beli lagi...nggak deh...cukup sekali aja. Apalagi Cinta waktu aku suruh nyicipin juga langsung menolak mentah mentah padahal baru digigit kecil. katanya 'Niek mau kelengkengnya aja' :)

FYI aja, Matoa ini tanaman khas Papua. Daunnya mirip mirip daun jambu biji tapi lebih besar. Kalau tidak salah di dekat rumahku ada yang tanam pohon ini. Kapan kapan aku photoin ya...ada sih di internet cuma nggak berani pasang di sini, takut diprotes sang empunya :)

No comments:

Post a Comment