Aku tuh penggemar tahu campur Lamongan... Itu loh campuran tahu, perkedel singkong, selada, taoge, mie yang disiram dengan kuah daging dan diberi sambal petis.
Sayangnya, kalau di sekitaran rumahku nggak ada tahu campur yang benar benar enak dan bisa diandalkan kedatangannya. Yang sering lewat (nggak sering banget sih, paling dua minggu sekali, itu juga kalau nggak hujan), rasanya nggak karuan. Kuahnya nggak panas. Petisnya banyak pasirnya, tahunya asem dan dagingnya bener bener apkiran, alias daging hancur dan lemak yang istilah orang Jawa 'ngendal', kalau dimakan meninggalkan jejak tidak nyaman di langit langit pokoke rasanya nggak kanan nggak kiri. Setiap mau beli aku tanya dulu ada otot (sapi) nya nggak? Paknya bilang ada...setelah jadi ternyata hanya lemak kuning yang si Ling Ling (kucingnya Cinta) dikasih aja nggak mau :-/. Suamiku kalau pesan mintanya pakai 'tulang muda', eh diberinya tulang beneran. Hehehe... langsung selera makan kami jatuh ke jurang yang paling dalam.... halaaaahhh....hiperbola banget ya :D. Tapi ya nggak kapok kapok, kalau pas pengen, pas dia lewat, aku beli juga, walaupun setelah makan selalu ngomel hal yang sama...
Kalau toh ada yang lumayan enak, temennya tukang tahu campur keliling itu, lewatnya nggak teratur banget. Kalau aku lagi pengen, ditunggu sampai malam nggak lewat, giliran aku sudah kenyang habis makan malam, nggak pengen tahu campur, eh, lewat....sebel kan? Sampai si Cinta suka nggodain. Kalau dari jauh kedengaran suara 'pur..campur..' sambil si penjual nggebrag nggebrag atap gerobagnya, sambil senyum senyum Cinta bilang 'Mamie sekarang pasti lagi nggak pengen tahu campur ya? Makanya itu paknya lewat' :D
Karena itu sudah lama aku menahan rindu dendam, pengen buat tahu campur sendiri yang isiannya bisa customized, tulang muda, otot dan daging yang berlemak enak saja. Kesampaiannya baru kemarin. Pagi pagi waktu ke pasar nyari ikan, aku beli pernik pernik tahu campur yang ternyata banyak. Itu juga masih ada yang kelupaan. Waktu mau makan kok rasanya ada yang kurang...pikir pikir, oalah....kerupuk kecil kecilnya nggak ada. Dengan terpaksa semalam kami makan tahu campur tanpa kerupuk.
Tadi pagi bawa ke kantor buat sarapan bareng teman teman, nyari kerupuk di kantin, ternyata dapatnya kerupuk (maaf) upil yang berwarna warni dan sudah agak melempem. Tapi nggak papa, yang penting tahu campurnya sendiri wuenak :D
Resep tahu campur sama dengan resep rawon, tapi tidak pakai kluwak. Jadi ini resep yang aku pakai kemarin. Manis asinnya disesuaikan dengan lidah masing masing ya..karena yang namanya resep masakan tuh nggak bisa pas persis, apalagi kalau yang masak aku, kurang asin tambahin garam,kurang manis tambahin gula,keasinan dan kemanisan tambahin air..hehehe...:
Kuahnya :
Bahan :
500 gr kaki sapi potongan (beli di supermarket aja, sudah bersih)
500 gr daging sandung lamur (daging yang berlemak tapi lemaknya nggak yang ngendal) potong potong sesuai selera
5 lembar daun jeruk purut buang tulang daunnya
2 batang serai ambil bagian putihnya saja, memarkan
4 cm jahe, memarkan
4 cm lengkuas, memarkan
segumpal gula merah (kira kira 20 gram kali ya)
1 1/2 liter air
daun bawang rajang kasar
bawang goreng
Bumbu yang dihaluskan :
10 bawang merah
7 bawang putih
6 kemiri goreng
1/2 sdt kunir bubuk
1/2 sdt ketumbar bubuk
1/2 sdt merica bubuk
3 cabe merah rebus (biar kuahnya merah cantik)
1 1/2 sdm garam
1 sdt penyedap (kalau suka)
Cara membuat :
Tumis bumbu halus, daun jeruk, jahe, lengkuas sampai harum
Masukkan daging, kaki sapi tumis sebentar, lalu tambahkan air, gula merah, garam, penyedap rasa, rebus sampai empuk. Aku pakai panci presto aja, biar nggak kelamaan :)
Masukkan daun bawang dan bawang goreng.
Perkedel singkong :
1 kg singkong, kupas, parut, peras, buang airnya, campur dengan bumbu yang dihaluskan. Bentuk bulat bulat gepeng seperti perkedel, goreng dengan api kecil sampai matang.
Bumbu yang dihaluskan
4 bawang merah
4 bawang putih
1 sdt garam
1/3 sdt kunir bubuk
1/3 sdt ketumbar bubuk
sejumput penyedap rasa
1 1/2 ons petis kualitas nomor 1
1 1/2 ons petis kualitas nomor 2
5 bawang putih iris tipis goreng, haluskan
5 sdm air panas
Bahan lain :
Selada cuci bersih, potong kasar
Tahu matang (beli di pasar, goreng ulang biar steril :D)
Taoge, siram dengan air mendidih, tiriskan
Mie matang, siram dengan air mendidih, tiriskan
Lontong (kalau mau, tapi kalau orang jualan tuh biasanya nggak pakai lontong) :D
Kerupuk udang kecil kecil
Cara penyajian :
Haluskan cabe rawit dan petis di dasar mangkuk / piring, tuangi kuah panas sedikit, aduk rata
Beri potongan lontong, tahu, perkedel singkong, taoge, selada dan mie
Siram dengan kuah panas dan daging
Beri kerupuk di atasnya.
Petisnya sengaja di campur antara KW 1 dan KW 2, karena kalau hanya salah satu, rasanya kurang mantap.
Ribet ??? Sumpah iya !! Setengah hari aku nguplek di dapur nyiapin ini....Tapi sebanding kok dengan puasnya....
Resep di atas bisa untuk 10 - 15 orang...jadi kalau cuma mau buat keluarga kecil, bikinnya dikit aja ya..soalnya makan tahu campur ini sebenarnya cuma makan iseng aja..sepiring sudah kenyang.
Mba Hanna rajin banget bikin tahu campur sendiri...heheh...di tempatku juga ga ada orang jualan tahu campuir enak, ada satu sih yang jual, tiap hari lewat. Cuma rasanya kurang sip, kalo kepengen banget besok nya langsung ngabur ke cafesera atau ke kalasan buat makan tahu campur..hmm...jd pengen neh... :D
ReplyDeleteKris
Mbak Kris,
ReplyDeletesoalnya aku agak 'Gober', kalau beli tahu campur yang harganya di atas Rp 15,000 nggak rela..hahaha...**padahal bikin sendiri juga ribet ya**
mbak kalo mau ad yang jual... tak kasih ancer2nya ya..... dari pabrik paku ada jalan kecil menuju korem diikuti jslsn itu habis jembatan lihat kanan jalan ada jg jual tahu campur sebelahan ma ronde ma somay rondenya lumayaaaaan... tempatnya gak ngawaki tapi ueeeenak.....
ReplyDeleteIkha,
ReplyDeletesuwun, tak inget inget, ntar kalo lewat sana tak mampir.... :)