Friday, 25 November 2011

Buku : Masakan Peranakan Tionghoa Semarang

Masakan peranakan Tionghoa Semarang


Masakan Peranakan Tionghoa Semarang
Toga Mas, Margorejo
Rp 112,500
13 November 2011



Buku resep paling baru di Lemari Buku Keluarga Cinta ini menarik banget, terutama buat aku orang Semarang yang terdampar di Surabaya dan masih selalu menganggap bahwa masakan paling enak di dunia adalah masakan Semarang :D. Bukan hanya resep resepnya, tapi juga sejarah, tips dan cerita yang ditulis oleh Hiang Marahimin, penulisnya yang dibesarkan di Semarang.

Walaupun belum ada yang aku coba, tapi aku sudah baca dan semua bumbu dan cara masaknya mirip banget dengan masakan Mamie. Terutama Lontong Cap Gomehnya. Mamieku selalu membuat Lontong Cap Gomeh lengkap, ada opor, sambel goreng udang,bubuk kedelai, lodeh terong, dannnn...sate abing !. Sate abing ini menurutku, khas Semarang banget. Mirip rendang, tapi manis dan tidak pedas. Selama aku di Jawa Timur belum pernah aku menemukan lontong yang lengkap dengan sate abingnya.

Ada juga resep Kamar Bola, menu kesukaan almarhum Papie kalau makan di resto Happy, resto favorite keluarga sejak masih berupa warung kecil di Gang Lombok sampai sekarang sudah pindah ke jalan Gajah Mada dan jadi restoran besar. Kamar Bola ini masakan yang berisi aneka bakso dan udang, dimasak dengan saus tomat.

Ada Mie Titee, nasi Bakmoy, Swi Kee, Cap Cay Goreng ala Semarang...yang isinya hanya keekian, bakso, haisom, hipio (usus ikan), kubis dan bumbunya pakai kecap manis,ada babi kecap, sosis, babat gongso dan masih banyak lagi.

Untuk resep camilan, ada Bak Cang, ada Kwe Cang. Apa bedanya? Kalau Bak Cang,ada isinya daging cincang, kalau Kwe Cang, nggak ada isinya, mirip Lupis, dimakan dengan parutan kelapa dan saus gula merah, ada lumpia....aduhhh...pokoknya semua makanan masak kecilku ada di sini.

Buku ini harta yang sangat berharga buat aku...

3 comments:

  1. Han,
    Thank you udah sharing buku ini. Kebetulan ada saudara yg mau datang jd aku minta dia beliin buku buat aku.

    Cheers

    ReplyDelete
  2. trims untuk infonya Mba Hanna... Salam kenal juga, blog anda termasuk favorit saya. Saya jg orang smg yg terdampar di sby hahaha dan lidah saya tetap kiblatnya smg...tetap semangat ya dalam memasak!!

    ReplyDelete
  3. Wah, jadi nyesal kemarin nggak jadi beli buku ini. Ndang dicoba dan dibikin reviewnya ya Han.
    Jadi kangen makan bakcang enak.

    ReplyDelete