Hari Sabtu pagi tanggal 27 Maret dapat sms pesanan pastel tutup dari pak Anton untuk hari Minggu sore 28 Maret 2010.
Sebenarnya hari Minggu pagi itu aku sekeluarga dan Nancy sekelurga berencana ke Bangkalan, Madura pagi pagi, menghadiri pesta pernikahan anak pak Fadeli, mantan Office Boy di kantor. Dulu waktu pak Fadeli mengadakan selamatan pensiunan di Madura, aku dan the Pleks tidak bisa hadir karena takut laut pasang. Waktu itu belum ada jembatan Suramadu :). Kami janji kalau pak Fadeli menikahkan anaknya, kami akan datang.
Namun, nggak tega juga menolak pesanan pak Anton, karena pastel tutup ini akan diberikan kepada kerabatnya. Kalau pergi dulu, pulangnya baru buat pesanan juga kayaknya nggak mungkin. Aku nggak tau seberapa jauh rumah pak Fadeli, kuatirnya sampai sore kami belum bisa pulang ke Surabaya.
Dengan menyesal aku inform Nancy kalau aku ke Maduranya Minggu sore aja. Toh di undangan nggak disebutkan batasan waktu, pikirku.
Jadi Minggu siang, pesenan pak Anton dikerjakan dulu. Jam 15:00 pastel sudah masuk oven. Aku langsung ngajak Pok dan Cinta siap siap ke Madura. Cinta seneng banget, karena dia suka lihat dan lewat jembatan Suramadu yang kalau sore dan malam bagus banget, mirip mirip Golden Gate gitu lah....
Jam 16:00 pastel matang, aku antar sekalian berangkat ke Madura. Ternyata deket banget, berkat jembatan baru ini. Sayang nggak bisa taking photo, karena jalannya agak rame dan sepanjang jembatan ada rambu dilarang stop (tapi ternyata masih banyak juga orang yang berhenti dan photo photoan :D). Pok juga pengen cepet nyampe, cepet pulang karena daerah yang kami kunjungi masih gelap karena tidak ada lampu jalanan.
Sampai rumah pak Fadeli, ternyata aku salah. Pesta pernikahan hanya siang saja, sorenya pengantin kembali ke Surabaya untuk pesta di rumah mempelai wanita. Rumah pak Fadeli sepi, hanya saudara saudaranya saja yang masih tinggal. Untungnya pak Fadeli dan istri juga tidak ikut ke Surabaya, jadi kami bisa ketemuan dan kangen kangenan. Sempat nyesel kenapa aku nggak kepikiran untuk buatin dan bawain pastel tutup juga buat pak Fadeli padahal di rumah bahannya masih ada :(
Jam 18:00 kami sudah pamit pulang....lewat jembatan Suramadu lagi...dan ternyata jembatan yang sekali lewat kita harus bayar Rp 30,000 ini bagus banget kalau malam. Nggak nyesel deh.. Tapi tetep juga nggak bisa photo, malam tambah rame jalannya. Disekitar jembatan banyak warung warung yang menjual kaos putih merah, sate dan souvenier khas Madura. Tapi kami nggak mampir, karena sudah mulai hujan gerimis.
Lega banget, bisa memenuhi pesanan dan memenuhi janji pada pak Fadeli walau hanya sebentar saja.
No comments:
Post a Comment