Showing posts with label Masakan Tradisional. Show all posts
Showing posts with label Masakan Tradisional. Show all posts

Wednesday, 14 October 2020

Bubur Merah Putih a.k.a Bubur Sengkolo






Bubur Merah Putih
@hannakeluargacinta232

Ada banyak sekali bubur yang aku suka, salah satunya bubur merah putih atau bubur sengkolo ini. Bubur merah putih biasanya disajikan dalam acara selamatan atau syukuran adat Jawa.

Bahannya simple, ada yang menggunakan beras saja, ada yang mencampurnya dengan ketan bahkan ada yang menggunakan ketan saja. Aku lebih suka yang menggunakan campuran beras dan ketan karena masih dapat texture "beras"nya. Tapi beras ketannya harus direndam dulu supaya nanti hasinya bisa sama sama empuk, tidak mletis.

Supaya tidak makan waktu terlalu lama, beras dan ketan aku masak menggunakan rice cooker, setelah matang baru diberi santan dan gula lalu dimasak sampai menjadi bubur dengan kekentalan yang diinginkan.

Ini resepnya, barangkali ada yang mau mencoba 😀

Bahan :

200 gr ketan, rendam minim 3 jam
400 gr beras
3, 2 lt air
400 cc santan kental instan
300 gr gula merah
3 sdm gula pasir
2 sdt garam
4 lb daun pandan

Cara membuat :

Rebus gula dengan air 200 ml, saring,sisihkan
Cuci bersih beras dan ketan
Masukkan rice cooker, beri 2 lt air, garam dan daun pandan
Masak sampai matang
Rebus sisa air dan santan sampai mendidih
Angkat dan pindahkan bubur setengah jadi ke wajan/panci
Tuangi rebusan santan. Cicipi rasa asinnya.
Masak dengan diaduk aduk sampai meletup letup
Ambil sebagian (1/3) dan sisihkan
Tuangkan rebusan gula merah ke dalam sisa bubur
Masak lagi dengan diaduk aduk sampai meletup letup. Kalau mau bubur lebih hancur, tambahkan air panas lagi.
Angkat.
Sajikan bubur merah dengan sedikit bubur putih di atasnya. Sebaiknya segera dihabiskan karena kalau kelamaan akan mencair.

Kalau mencair, dimasak lagi saja dengan tambahan sedikit tepung beras atau maizena yang sudah dicairkan. Dimasak lagi sampai kental dan meletup letup.

Hasil jadinya banyak ya, kalau cuma mau bikin sedikit, pakai perbandingan ini:
Ketan : beras  = 1:2
Beras : air = 1:6

Sidoarjo, 3/5/2019

#resepkeluargacinta
#bubursengkolo
#buburmerahputih


Sunday, 7 April 2019

Bubur Singkong





Bubur Singkong Gula Merah

Dari beberapa hari yang lalu aku "ngidam" jajan tradisional yang manis, legit dan gurih, tapi nggak tau apa 🤔. Sampai kemudian lihat foto Suzan Gadi makan bubur singkong yang kayaknya enak banget, jadi tau what to make, bubur singkong  gula merah dengan santan kental dan gurih.

Browsing resep bubur singkong, teryata singkongnya harus diparut dulu baru dimasak. Tapi karena aku males marut, tangan selalu lecet kalau pakai parutan kelapa, jadi aku buat sesuai bayanganku saja dan percayalah, jadinya enak dan sesuai dengan yang aku bayangkan😀

Bubur Singkong Gula Merah
@hannakeluargacinta232

Bahan :

1 kg singkong,kupas,potong potong
200 gr gula merah/gula jawa
5 sdm gula pasir
1 sdt garam
1500 cc air
3 sdm maizena + air untuk mencairkan
4 lembar pandan, simpulkan

Cara membuat

Rebus singkong dengan sedikit garam dan 2 lembar daun pandan sampai benar benar empuk, tiriskan. Sisakan air bekas rebusan sebanyak 500ml atau tambahkan air kalau kurang. Setelah singkong dingin, hancurkan sampai lembut (aku pakai handblender). Kalau mau, biarkan beberapa serpihan singkong tetap ada, tidak semuanya dihaluskan sampai lembut.

Rebus gula merah, gula pasir, sisa daun pandan, garam dan air rebusan singkong sampai gula larut, adjust manisnya. Saring kotorannya kalau perlu.

Masukkan singkong yang sudah lembut, aduk dengan whisk dengan api kecil sampai meletup letup.

Masukkan campuran maizena, aduk lagi sampai rata dan kental

Sajikan hangat atau dingin dengan santan

Santan :

400 cc air
1 sdt garam
2 lembar daun pandan, simpulkan
200 ml santan instant

Rebus air, garam dan daun pandan sampai mendidih dan wangi

Masukkan santan, aduk terus dengan api kecil sampai mendidih dan santan matang sempurna.

Notes:
Pilih singkong yang kulit coklatnya sudah hancur hancur

#resepkeluargacinta
#bubursingkong

Wednesday, 22 August 2018

Pindang Ikan Patin a la Palembang

Pindang Patin (a la) Palembang
by @hannakeluargacinta232 😊

Pindang ikan patin ini seger banget.. Gurih,  asem, pedas dan manis tipis. Tambahan nenas dan daun kemangi membuatnya makin sedap...

Resep ini pas untuk 2 kg ikan,  kalau mau membuat kurang dari 2 kg,  dikurangi saja bumbu bumbunya. Untuk gula dan garam,  masukkan sedikit sedikit saja dan sesuaikan dengan selera masing masing.

Bahan :

2 kg Ikan Patin
1 buah Nanas, potong potong
2 Tomat ukuran besar,  potong potong
2 ikat Daun Kemangi, ambil daunnya saja
Cabe rawit utuh
2 belimbing wuluh besar,  potong potong
2 Jeruk nipis
2 cm jahe, memarkan
2 cm lengkuas,  memarkan
2 batang sereh,  memarkan
4 lembar daun jeruk buang tulang daunnya
3 lembar daun salam
2 sdt Garam (adjustable)
2 sdm gula pasir (adjustable)
Gula pasir
Minyak untuk menumis
2 lt air

Haluskan:
15 butir bawang merah
8 butir bawang putih
Cabe merah besar
Cabe rawit
1 sdt terasi
2 cm kunir/kunyit

Cara membuat:

Cuci bersih ikan patin,  potong potong,  lumuri dengan air jeruk nipis,  biarkan 15 menit

Tumis bumbu halus, daun salam,  daun jeruk,  sereh,  lengkuas dan jahe dengan api kecil sampai matang

Masukkan air,  biarkan sampai mendidih.

Masukkan garam dan gula

Masukkan ikan, belimbing wuluh dan cabe rawit utuh. Masak sampai bumbu meresap, sesekali diaduk pelan.

Masukkan tomat,  nenas, biarkan mendidih dan agak layu, terakhir tambahkan daun kemangi, dan matikan api segera. 

Sajikan. 

#resepkeluargacinta
#pindangikanpatin
#pindangikanpatinpalembang

Saturday, 20 November 2010

KBB # 20 : Biskuit Tradisional - Kue Bangket, 1 resep 4 rasa






Tantangan KBB ke 20 kali ini adalah membuat biskuit tradisional, tepatnya bikin kue Bangket.


Ada yang menyebutnya kue Bangket, ada yang bilang kue Bangkit...semuanya benar. Kue Bangkit menurut kisahnya berasal dari Riau. Dan aku sama sekali nggak pernah tau seperti apa kue Bangkit ini. Waktu ngobrol dengan teman teman milis yang dari Jatim juga pada nggak ngerti, tapi setelah aku bikin sendiri, baru aku tahu...ternyata kue ini adalah kue Semprit kalau aku bilang :)

Event KBB ini bersamaan dengan Event di NCC,sama sama bikin kue Bangket. Kalau di NCC disebutnya Bangket Week. Karena itu banyak resep yang bertebaran di milis NCC.




Resep yang aku bikin kali ini adalah berdasarkan resep Bangket Susu milik Nadrah, NCC. yang kemudian aku modifikasi menjadi 3 rasa baru.

Bahannya mudah saja, yakni :

500 gr tepung sagu
150 gr gula halus
100 gr margarine
75 gr susu kental manis
2 lembar daun pandan



Cara membuatnya :

1. Sangrai tepung sagu bersama daun pandan dengan api sedang sampai daun pandan kering (kurleb 15 - 20 menit) sampai tepung sagunya kelihatan seperti "melayang"



2. Buang daun pandannya dan campur semua bahan lain


3. Cetak dengan menggunakan cetakan satru, praline, cookies cutter atau cetakan apa saja dengan bentuk suka suka..Kalau pada saat dicetak adonan masih terlalu 'mawur', tambahkan 25gr margarine. Kalau masih susah dibentuk, tambah 25 gr margarine lagi. Kalau masih mawur jugaaaa...berarti ada yang nggak beres, karena waktu aku bikin kemarin nggak perlu nambah margarine lagi sudah langsung bisa dicetak dengan baik :)
Waktu memasukkan adonan ke dalam cetakan, tekan dengan kuat sehingga bentuknya padat. Ketukkan cetakan di atas meja atau langsung ke atas loyang yang telah dialasi kertas roti.




4. Panggang dalam oven dengan suhu 140 derajat Celcius selama 15 - 20 menit




Waktu aku bikin kemarin, sengaja memanggangnya sedikti demi sedikit dalam oven kecil saja, jadi begitu batch pertama matang, aku cicipin dulu. Dan aku pikir bakalan seru kalau ada beberapa rasa dalam kue ini. Jadi sisa adonan aku bagi 3, dan masing masing aku beri tambahan rasa. Yang petama aku tambahkan 1 sdm Mochaccino, kedua aku tambahkan 1/2 sdt jahe bubuk dan yang ketiga aku campur dengan parutan keju.





Tunggu setelah kue benar benar dingin baru diangkat dari loyang dan dimasukkan ke dalam toples.



Karena kemarin aku cetak kuenya dengan berbagai macam ukuran, matangnya jadi nggak rata juga. Tapi berdasarkan pengamatanku, kue Bangkit yang sudah matang berwarna butek, sedangkan yang belum matang masih ada warna transparantnya.



Hasil kue Bangketku, yang campuran Mochaccino dan keju berwarna agak gelap, sedangkan yang ada campuran jahe bubuk dan tanpa campuran berwarna putih.



Kalau rasanya, menurutku enak, namun agak terlalu manis, jadi kalau bikin lagi aku akan kurangi pemakaian gulanya. Yang paling enak adalah yang ada campuran kejunya, karena rasa kejunya kletis kletis dan membuat kue ini tidak enegh :)




Demikian tugas KBB #20 sudah selesai aku buat dan pada saat yang bersamaan  bisa ikut event Bangket Week NCC. Terimakasih Nadrah untuk resep Bangket Susunya :). Dan ini tanda lulusnya...legaaaa.. :D


Thursday, 4 November 2010

Kering Tempe My Way... :)


Aku bukan penggemar tahu ataupun tempe....terutama kalau tempe cuma digoreng dengan sedikit garam..apalagi dicemplungin ke dalam sayur...uuuggghhh...gak banget...

Tapi kalau tempe dimasak kering begini, aku suka, tapi harus yang bener bener enak. Dan selama ini, menurutku, kering tempe yang paling enak adalah buatan Mamieku. Tempenya empuk (tempe Semarang memang tidak sepadat tempe Jawa Timur), bumbunya merasuk, dan legit. Biasanya Mamie masak kering tempe sebagai pendamping sayur lodeh.... Di beberapa pasar tradisionil di Semarang, kering tempe ini dibuat sebagai pendamping ketan (ketan diberi parutan kelapa dan kering tempe ini...rasanya cocok banget)

Yang aku perhatikan dari kering tempe buatan orang orang, kebanyakan tidak memakai santan, sedangkan kering tempe Mamie pakai, jadi tambah enak. Tapi  beda kering tempe beliau dan kering tempeku adalah...aku tidak pakai lengkuas dan daun salam. Karena dua bahan itu membuat masakan kerasa 'nJawani dan seperti yang pernah aku bilang, kalau makin sering dihangatkan, rasanya makin dominan. Eh, ada satu bahan yang Mamie pakai tapi aku nggak pakai, karena lagi nggak punya stock, yaitu udang kecil kupas.

Nah, tadi pagi aku sempat masak ini dan sekarang aku share resep kering tempe a la Keluarga Cinta. Buat cici,adik dan keponakanku, ingat  ya, kalau pengen persis masakan Mak Kiem, nggak pake tomat, tapi ditambah lengkuas gecek, daun salam, udang dan sedikit gula Jawa (secuil aja, asal ada, biar sedep kata Mak)...

Bahan :

2 papan tempe, potong kotak kecil
5 bawang merah,rajang tipis
4 bawang putih, rajang tipis
5 cabe rawit atau sesuai selera
2 cabe merah besar iris miring atau kotak kotak
1 tomat merah besar, potong potong
1 gelas air (kalau tempenya keras, pakai 2 gelas air)
50 ml santan kental siap pakai
4 sdm kecap manis (nggak pernah ketinggalan ! :D)
1 sdt garam

Cara membuat :

Goreng tempe setengah matang, sisihkan
Tumis bawang putih dan bawang merah sampai harum
Masukkan cabe dan tomat, tumis sampai layu
Masukkan tempe, aduk sebentar
Tambahkan kecap manis, aduk rata
Masukkan air, santan dan garam
Masak sampai mengering sambil diaduk aduk
Sajikan...



Note : cara menghangatkan bisa dikukus, atau pakai wajan langsung. Kalau pakai wajan langsung, harus ditambahkan sedikit air lagi supaya tidak gosong...

Monday, 28 September 2009

Resep Petis Telur - Menu khas lebaran di rumah mertua



Menu lebaran yang selalu hadir di rumah Mertuaku di Probolinggo adalah lontong, opor ayam kampung, sambal goreng hati (sapi) kentang plus pete, petis telor dan bubuk kedelai. Sudah, hanya itu saja. Tapi rasanya nikmat sekali.

 
Waktu dulu Mertuaku masih sehat, Beliau yang menakar bumbu bumbunya dan menyuruh pembantunya untuk menghaluskan dan memasak, tentu saja dengan arahan dari Beliau. Tapi sejak beberapa tahun terakhir, kesehatan beliau sudah sangat turun, giliran memasak diberikan pada kakak iparku yang paling besar dan adik iparku yang datang dari Balikpapan beberapa hari sebelum Lebaran.

 
Menurutku yang membuat rasa menu lebaran ini nikmat adalah pemakaian ayam kampung di dalam opornya, sehingga tidak berbau amis dan tambahan petis telurnya.

 
Nah, kemarin waktu pulang ke Probolinggo, kami belum puas makan lontong opornya. Karena itu aku dan Pok memutuskan untuk bikin lontong opor sendiri di rumah. Bumbu opor dan sambal goreng aku beli jadi di pasar, karena nggak mau repot. Sedang untuk petis telurnya aku bikin sendiri dengan resep yang diberikan oleh Adek.

 
Jadi yang bisa aku share di sini hanya resep Petis telurnya saja :)

 
Resep Petis Telur

 
Bahan :

 
12 butir telur ayam, rebus dan kuliti
6 bawang merah
5 bawang putih
2 x 10 cm sereh, memarkan
2 x 4 cm kunci, kupas bersih
3 sdm petis ikan
1 sdm petis udang
1 sdm gula pasir
3 lembar daun salam buang tulang daunnya
1 sdm santan kental (aku pakai Kara)
1 1/2 gelas air
10 cabe rawit utuh

 
Cara membuat :

 
  1. haluskan semua bumbu kecuali sereh dan daun salam
  2. tumis bumbu halus, daun salam dan sereh dengan sedikit minyak sampai harum
  3. tambahkan air, masak sampai mendidih
  4. masukkan petis udang dan petis ikan, gula dan garam kalau perlu dan sedikit vetsin kalau suka
  5. cicipi rasanya, kalau sudah enak, masukkan telur, masak sampai mengental dan telur berwarna kecoklatan
  6. tambahkan santan dan cabe rawit, didihkan
  7. hidangkan dengan lontong opor.

 
Yang membuat petis telur ini enak adalah petis ikannya, karena itu jangan sekali kali menghilangkan dari resep :)


 






Dan photo photo di atas ini adalah photo makanan terakhir yang aku buat dengan camera digitalku yang selama ini setia menemani aku. Setelah photo ini dan beberapa photo keluarga, cameraku tewas dengan sukses...

Wednesday, 2 September 2009

Ayam Bacem




Ini makanan khas Jawa Tengah. Rasanya gurih dan manis. Paling enak kalau waktu mengungkep pakai air kelapa, tapi kalau terpaksa tidak ada air kelapa, air biasapun bisa hanya saja tidak segurih kalau pakai air kelapa **mbulet ya..heheh**


Resepnya gampang :


1 ekor Ayam, potong sesuai selera (lebih OK menggunakan ayam kampung)
1 ltr air kelapa
3 sdm gula merah (bisa dikurangi kalau tidak suka terlalu manis)
3 sdm air asam jawa *
7 bh bawang merah
5 bh bawang putih
1 sdm ketumbar bubuk
5 lbr daun salam
Sedikit garam


Cara membuat :


Haluskan semua bumbu, campur dengan air kelapa

Tata ayam didalam panci atau wajan, tuangi air kelapa & bumbu dan daun salam. Tutup wajan. Masak dengan api kecil sampai air habis. Aduk sesekali saja. Kalau masih kurang empuk, tambahkan sedikit lagi air. Biarkan dingin.

Goreng sesaat sebelum disajikan, cukup sebentar saja sampai kecoklatan. Jangan terlalu lama menggoreng karena kandungan gula Jawa didalam bumbunya membuat ayam cepat gosong. Jangan terlalu kering menggoreng karena akan jadi alot.

Sajikan dengan nasi putih, sambal bajak atau sambal matang dan lalapan


* Air asam Jawa bisa didapatkan dengan merendam 1 sdm asam Jawa kering dengan air panas. Biarkan sampai asam leleh, saring, ambil airnya.

Thursday, 30 April 2009

Sop Kikil Sapi a la Bu Seno

Sudah lama aku pengen upload resep ini, tapi lupa lupa terus...kemarin kebetulan ada teman milis yang tanya, jadi inget lagi :D

Nah, bu Seno (Alm.) adalah ibu sahabatku. Beliau sangat pintar memasak masakan Jawa Timur terutama sop kikil sapi ini. Aku sangat berterimakasih karena Beliau mau memberikan resep andalannya ini. Duluuuuuuuuu banget kalau ada acara kumpul kumpul dengan teman teman kantor di rumahku sering aku buatin untuk mereka, tapi nggak pernah diphoto, tahun segitu belum ada digital camera apalagi mikir untuk mbuat blog :D. Tapi rasanya dijamin enak, sampai sekarang temen temen kantor masih inget kenikmatan sop kikil buatanku dari resep bu Seno ini dan sering minta aku bikin lagi. Tapi sekarang kalau aku pengen masak lagi mikir dulu, karena Pok nggak suka kikil sapi….ntar siapa yang ngabisin..hiks..

Kikil sapi yang dimaksud di sini adalah kaki sapi. Kalau beli di super market, sudah potongan, tapi kalau di pasar tradisional masih berbentuk kaki panjang dan banyak bulunya. Paling gampang membersihkan bulu kaki sapi adalah dengan dibakar atau dicabutin dengan pinset. Kalau masak kaki sapi, ada yang suka tulang tulangnya dicampurkan dalam sop karena suka sumsumnya, ada yang hanya diambil kikilnya aja. Kalau susah motong motongnya, suruh penjualnya aja yang motongin.

Kalau makan sop kikil sebaiknya tidak minum es, minum yang hangat hangat saja, karena kalau minum es, gigi dan mulut jadi lengket semua :D

So, selamat mencoba ya…

Resep sop kikil sapi :

Bahan :

2 kaki sapi, potong potong, hilangkan bulunya, rebus sebentar, buang airnya

Bumbu :

Haluskan dan tumis :

10 Bawang merah
10 Bawang putih
5 Cabe merah besar
5 cm Laos
5 cm Jahe
1 sdm garam
Segenggam kemiri goreng
Segenggam kacang tanah goreng

Sambal :

Cabe rawit merah direbus
Kemiri goreng

Perlengkapan lain :

Lontong
Jeruk nipis
Daun brambang iris halus untuk taburan
Brambang goreng untuk taburan
Kecap manis (kalau suka)

Cara memasak :

Tumis bumbu halus sampai wangi
Masukkan kikil, tumis sebentar
Tambahkan air, masak sampai kikil empuk (bisa menggunakan panci presto)
Taruh dimangkok, diatas potongan lontong, taburi daun brambang dan brambang goreng, sajikan panas panas dengan sambal dan jeruk nipis..

Membuat sambalnya : haluskan kemiri goreng dan cabe rawitnya.

Wednesday, 29 April 2009

Mangut ikan Pe



Mangut ikan Pe ini merupakan masakan favorit di rumahku...walaupun penampilannya kurang menarik karena bersantan dan terbuat dari bahan bahan berwarna pucat (santan, ikan Pe, tahu, krai) tapi rasanya sedap sekali. Walaupun sudah menginap dan dihangatkan berkali kali, mangut ini makin lama makin enak...


Resep mangut ikan Pe :

1/2 kg Ikan Pe (ikan pari yang diasap, biasanya dijual dalam bentuk potongan potongan kecil)
5 potong Tahu goreng kecil
2 Krai (ketimun yang kulitnya bergaris garis hijau tua dan putih) potong potong miring
5 Cabe hijau besar potong potong
15 Cabe rawit kecil biarkan utuh
5 Belimbing sayur, potong potong (kalau tidak ada bisa pakai tomat mengkal)
Sedikit ale (taoge panjang yang ujungnya mentol besar...kalau nggak salah taogenya kedele)
2 gelas santan cair
1 gelas santan kental
2 lembar daun salam
2 cm Kencur
1 cm Kunyit
5 Bawang merah
3 Bawang putih
Garam

Cara membuat :

  • Haluskan bawang merah, bawang putih, kencur dan kunyit
  • Tumis dengan minyak goreng bersama daun salam sampai wangi
  • Tuangkan santan cair, masak hingga mendidih sambil diaduk aduk
  • Masukkan ikan pe, tahu, belimbing sayur, krai, garap masak sampai meresap
  • Tuangkan santan kental, cabe hijau, cabe rawit dan ale
  • Masak sampai santan matang
  • Sajikan dengan nasi hangat





Tuesday, 28 April 2009

Resep soto Madura a la Keluarga Cinta




Ini soto favorite Pok. Isinya murni jerohan sapi. Ada jantung, hati, usus, paru dan babat. Kalau beli di warung soto Madura di Surabaya, potongan jerohannya kecil kecil sekali dan cuma beberapa biji aja dan rasanya jarang ada yang benar benar mantap. Malah Pok - yang pernah lama tinggal di Semarang - heran, kenapa soto Madura di Semarang jauh lebih enak dari soto Madura yang di Surabaya, padahal Surabaya kan lebih deket ke Madura daripada Semarang.. heheh... nggak ada hubungannya, Du....


Resepnya nyusul ya, kerpekannya ketinggalan di rumah, yang jelas, kalau ada masalah dengan kadar cholesterol dalam tubuh, jangan makan soto ini :D


Sesuai janjiku, ini resepnya :

Resep Soto Madura a la Keluarga Cinta

Bahan :

1 kg jerohan sapi (jantung, hati, paru, usus, babat)

Bumbu yang dihaluskan :

10 Bawang merah
5 Bawang putih
5 Kemiri goreng
½ sdm Garam
2 cm Kunyit
½ sdt Ketumbar
½ sdt Merica bulat (atau bubuk kalau tidak punya merica bulat)


Bumbu lain :

3 cm Jahe dimemarkan
3 cm laos / lengkuas
2 btg serai dimemarkan
3 lb daun jeruk purut buang tulang daunnya
5 lb daun salam (3 lembar untuk merebus jerohan, 2 lembar untuk menumis bumbu)
Bawang prei dirajang kasar
Batang seledri biarkan utuh

Pelengkap :

Brambang goreng
Daun seledri dirajang agak kasar
Jeruk nipis potong potong
Sambal cabe rawit

Sambal Soto :

Haluskan :

2 butir kemiri goreng

1 butir bawang putih goreng

10 cabe rawit merah kukus (atau sesuai selera)

Garam sedikit


Cara membuat :

Cuci bersih jerohan, rebus / presto dengan diberi 3 lembar daun salam sampai setengah empuk, potong potong. Saring kaldunya.

Tumis bumbu halus dengan margarine, masukkan jahe, laos dan bumbu daun (daun jeruk, daun salam, serai, bawang prei dan batang seledri), tumis sampai sampai wangi dan bumbu matang

Masukkan jerohan, tumis sebentar

Masukkan air kaldu atau air putih biasa kalau tidak mau sotonya terlalu berminyak.

Masak sampai jerohan empuk dan bumbu meresap. Tambahkan garam lagi kalau perlu.

Sajikan soto dengan ditaburi brambang goreng, rajangan daun seledri, jeruk nipis dan sambal.

** kalau suka bau rempah, boleh ditambahkan 2 butir cengkeh.

Monday, 27 April 2009

Resep Dadar Jagung


Dadar jagung atau sering disebut juga bakwan jagung, paling enak dimakan sebagai lauk dengan sayur asem atau sayur bayam. Tapi dimakan begitu saja sebagai camilan juga enak. Kalau menggunakan jagung manis akan terasa lebih sedap.
Resepnya :
1 kg jagung manis, dipipil, hancurkan sedikit dengan ulekan
1/4 kg udang kecil, kupas, sedikit diulek kasar
2 sdm terigu (bisa ditambah kalau jagung terlalu berair)
Sedikit daun bawang, potong halus
2 butir telur kocok lepas
Bumbu yang dihaluskan :
2 cabe merah besar buang bijinya
4 bawang putih
3 bawang merah
2 cm temu kunci (boleh lebih)
1 sdm gula pasir
1 sdt garam
Cara membuat :
Campur bumbu halus dengan jagung, beri terigu dan daun bawang, aduk rata. Cicipi, kalau sudah enak, masukkan telur yang dikocok lepas.
Goreng sesendok demi sesendok dengan minyak banyak dan api sedang
Tiriskan. Sajikan sebagai lauk atau sebagai camilan ditambah cabe rawit.

Friday, 6 February 2009

Lemet


Jajanan tempo dulu yang sekarang sudah jarang dibuat orang…rasanya legit, apalagi dengan aroma nangka yang wangi ..enak buat sarapan atau bekal ke kantor…

Bahan :

1 kg singkong yang bagus diparut, peras supaya tidak 'mblenyek'
½ bt kelapa setengah muda diparut
¼ kg gula merah/gula jawa disisir kasar
1 sdt garam
½ sdt vanili
10 mata nangka potong kecil kecil
Daun pisang untuk membungkus
Lidi untuk menyematkan

Cara membuat :

Campur semua bahan, cicipi, kalau sudah enak, bungkus dengan daun pisang dan disemat lidi seperti lontong kecil kecil (Note : nyampur gulanya jangan terlalu rata jadi masih kerasa gumpalan2 singkong bergula merahnya)

Kukus selama 45 menit atau sampai warna singkong bening

Friday, 16 January 2009

GUDEG

Masakan masa kecil andalan mak Kiem, masak dengan arang (anglo)...masaknya luamaaaaaaaaaaa banget, tapi worth waiting...enak banget !

Bahan :
Nangka muda
Ayam / tetelan direbus sampai empuk
Telor
Santan
Daun singkong
Daun jati muda

Bumbu :
Tumbar
Jinten
Bawang ( yang banyak)
Brambang ( sedikit)
Kemiri
Salam
Laos
Tempe bosok

Semua bahan bumbu dihaluskan, dicampur dengan santan.
Nangka muda yang sudah disuwiri, ditata dipanci, diberi daun pohong yang sudah direbus dan diperas. Beri ayam ( tua), telor, tetelan.
Santan dan bumbu diudek terus dimasukkan dalam panci ditutup rapat.
Setelah mendidih, dicicipi kalau sudah enak terus ditutup, jangan dibuka buka biar bisa merah. Api kecil saja ( areng) kalau mau mati ditambah lagi, terus sampai 1/2 hari.
Kalau mau diberi daun jati yang muda ( dicuci dulu yang bersih dan ditaruh ditengah tengah).