Monday 18 May 2009

Klakat a.k.a. kukusan / dandang kotak




Perkenalkan warga baru didapurku yang bernama Klakat. Bagi yang belum tahu, klakat adalah sebutan bagi dandang atau kukusan kotak yang sering dipakai untuk mengukus brownies, bolu kukus atau makanan lain yang membutuhkan sirkulasi panas yang maksimal.
Bisa saja membuat makanan tersebut dengan menggunakan dandang biasa yang umumnya berbentuk bulat, tapi dengan klakat, karena bentuknya yang besar (sehingga bisa menampung loyang kotak besar) dengan lubang saringan yang besar juga sehingga uap dari air yang mendidih dibawahnya bisa baik dengan sempurna - membuat kue mekar dengan memuaskan.

saringan dengan lubang besar besar


Tutup klakat berbentuk kerucut, sehingga tidak perlu dibungkus lagi dengan serbet karena air dari kukusan tidak akan jatuh keatas kue melainkan langsung jatuh lagi ke alas dandang.



Umumnya di tutup klakat ada kaca kecil untuk mengintip kedalam dan melihat apakah kue sudah mekar/matang. Tapi pengalamanku, waktu dipakai mengukus, kacanya berembun sehingga tidak bisa melihat isi klakat :)


Klakatku ini adalah hadiah tidak langsung dari seorang Ibu yang baik hati, yang awal tahun lalu memberikan hadiah sejumlah uang kepadaku karena kata Beliau, aku sudah membantu waktu Beliau ada di Surabaya....padahal sebenarnya I did not do anything special loh :). Ibu pesan 'jangan dilihat jumlahnya ya. Han, lumayanlah buat nambah koleksi loyang'.


Karena aku pengen uang tersebut dapat terwujud menjadi satu barang, sehingga bisa menjadi kenang kenangan dari Beliau yang aku beli sendiri, awalnya aku pengen beli alat yang bisa menghaluskan kentang kalau aku bikin pastel tutup atau kroket dalam jumlah banyak (hand blender). Tapi nyari nyari di Surabaya kok susah dapatnya sampai akhirnya aku dapat alat penghancur manual yang sangat efisien yang sangat murah harganya.

Nah, awal bulan lalu, waktu belanja di toko 8, aku lihat klakat ini...jadi aku beli aja. Ukuran klakatku adalah 40cm x40cm (bukan 45x45 seperti yang aku tulis di milis NCC kapan hari) , bahannya stainless steel, harganya Rp 221,000. Pertama kali aku pakai untuk mengukus macaroni schotel di dalam loyang berukuran 30x30cm. Agak lama juga menunggu air mendidih kalau pakai klakat karena space airnya besar banget. Tapi kalau untuk masak kue yang butuh waktu lama untuk matang, klakat ini sangat bermanfaat.

Pada saat aku beli di toko 8, setelah memilih modelnya, si mas penjaga toko melakukan test kebocoran - karena ternyata klakat rawan bocor disebabkan bentuknya yang persegi dan banyak sambungannya. Nah, bagi teman teman yang bermaksud untuk membeli klakat, sebaiknya waktu beli bawa 1 botol air untuk mengetes kebocoran waktu beli. Kalau bocor, cepat tukar, jangan sampai rumah baru ketahuan trus kembali lagi ke toko untuk nukerin ya..


Ibu, terimakasih ya...akhirnya saya punya klakat.. :)

4 comments:

sonya said...

salam kenal mba....mau tny penghancur kentang yg mba maksud spt apa? bisa dishare fotonya ga mba? mudah2an dijkt ada ya mba. tks

Hanna said...

Sonya, untuk penghalus kentangnya ada photonya di :

http://resepkeluargacinta.blogspot.com/2009/06/penghancur-kentang.html

semoga bermanfaat ya.

Unknown said...

Salam kenal mbak, mau tanya: Pake klakat ini bisa ga dengan kompor tanam gas? soalnya punyaku kompor tanam yg bahannya kaca, bukan yg stainless. Ga boleh pake otang, kata teknisi dulu. Pas aku konfirmasi ke yang jualan klakat, katanya otang dan klakat beda bahannya. Kalo otang dari seng sementara klakat dr stainless jd tidak melepaskan panas ke kompor tanam. Takut meledak aja..Makasih sebelumnya

Hanna said...

Bookworm,

setahuku tidak boleh dipakai di atas kompor gas tanam. mungkin bahannya beda dengan otang, tapi system penyaluran panasnya sama. play safe saja, pakai kompor gas biasa ya.