Friday 9 October 2009

Rolled sausages & pudding untuk farewell Mr. House




Hari Senin lalu ditantang mbak Sri, sanggup nggak hari Jumat (hari ini) bikin snack banyak untuk farewellnya Mr. House yang akan meninggalkan Indonesia untuk pindah ke Columbia. Oooo...tentu saja aku sanggupin tanpa pikir panjang, buat beginner kayak aku pantang menolak order…:D

Untuk acara ini aku buatkan pudding coklat dengan vla (yang banyak rum –nya) dan sebutir anggur merah, kebetulan semalam di Giant banyak banget anggur, manis, besar besar dan segar.





Dan rolled sausages yang kapan hari dapat resep dari Renny. Waktu itu aku masih menamainya Dadar gulung isi sosis dan jagung manis, tapi kok rasanya kepanjangan..jadi mulai hari ini aku beri nama rolled sausages saja. Dan benar, pakai plural form, karena di dalam dadar gulung ini ada 2 potong sosis goreng, tidak hanya 1, dengan mayonese, jagung manis dan tambahan rajangan selada. Kata mbak Sri 'Wuenakkk' :D.

Kunci enaknya rolled sausages ini, selain kulit yang harus lembut dan lentur adalah pemilihan sosis yang bener bener enak, karena rasanya sangat dominan. Pok suamiku juga suka sekali sama rolled sausages ini. Tadi pagi waktu aku lagi nggulung, dia ngelihatin terus, aku tau dia pengen. Trus aku kasih 1 dulu, karena ngejar target pesanan. Langsung dimaem. Tapi dia masih deket deket meja ngelihatin dari deket yang sudah digulung. Aku pikir mau ngapain...ternyata dia nyari yang kulitnya agak sobek. Dan kebetulan memang ada 1 yang sedikiiiiiiiiiit banget sobeknya. Ya wis, aku iklaskan buat sarapan cintaku yang satu ini, soalnya dia pasti kelaparan...dan tadi pagi kami tidak bisa melaksanakan acara rutin sarapan soto cak To, karena Pok harus mengantar Cinta dan teman teman sekelasnya ke Panti Asuhan.  :)





Agar lebih cantik, diberi selipan daun peterseli.


Ada haru waktu mempersiapkan snack ini. Mr. House sudah bersama kami selama belasan tahun. Beliau adalah orang yang sangat fun. Mau menyapa siapa saja, bahkan sangat akrab dengan para buruh. Dan beliau merupakan idola mereka. Setiap kali ke Surabaya, beliau selalu menyempatkan diri menengok floor, memberi semangat ibu ibu yang setiap hari berkutat dengan gunting, linting dan giling. Beliau juga termasuk orang yang sabar walaupun sering mengumpat dan bahasa inggrisnya kruwel kruwel..hehe...inget pertama kali di ajak bicara sama beliau....bener bener blank nggak ngerti, sampai beliau harus mengulang lagi dengan pelan. Berasa seperti orang oon aja aku waktu itu.... Habis ngomongnya kental banget dengan logat Texas :). Beberapa orang yang kurang suka pada beliau, mengatakan bahwa beliau bossy, kalau mau apa apa harus terlaksana. Halaaahhh....ya nggak papa lah, secara beliau memang boss, he deserves it to? :D

Mr. House sangat, sangat, sangat cinta Indonesia (sebagai tanah air keduanya). Beliau selalu bilang 'Although my face is BULE, but my heart is Indonesia' Karena itu aku bisa mengerti kalau beliau merasa berat untuk pergi, apalagi nanti di Columbia beliau tidak mengajak keluarganya serta karena kondisi negara itu. Tapi, ini adalah kenyataan yang harus beliau hadapi kalau masih ingin berada dalam gerbong kereta perusahaan kami. Doaku, semoga beliau kerasan di tempat yang baru, karirnya terus naik, dan yang penting beliau happy. We'll be missing you, Mr. 'Howdy'..

Update 16:000: beliau baru saja menghampiri aku dan pamitan. Bagian putih matanya yang biasa jernih berubah jadi merah jambu dan mataku berubah jadi pedes...sedih banget..hiks...apalagi Senin nanti, waktu beliau ngadain private farewell di Pandaan aku nggak bisa datang karena harus mengantar Expat baru exploratory tour.. Nggak tau akan berapa kali pisah sambut dengan boss boss kayak gini...new management, new employment system, 3 tahun paling lama seorang Director tinggal, setelah itu pindah negara baru, ganti director baru...masak iya tiap 3 tahun tangis tangisan..hiks..hiks...

No comments: